KEISTIMEWAAN MADU
1. Keistimewaan Madu
dalam Menyembuhkan Penyakit
Setelah dilakukan penelitian
terhadap kandungan kimia yang terdapat pada madu dan berbagai macam
manfaatnya, bisa dijelaskan secara ringkas keistimewaan
pengobatanmenggunakan madu dari penyakit- penyakit yang menimpa tubuh
manusia. Berikut ini penjelasannya.
a. Menyembuhkan Penyakit
Anemia (Kurang Darah)
Madu mengandung zat-zal kimia
yangsangat bermanfaat untuk menambah jumlah hemoglobin pada sel darah
merah. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan penelitian ilmiah. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa madu adalah obat yang sangat bermanfaat
bagi penderita anemia.
b. Menyembuhkan Pengakit
InfeksiSaluran Pernafasan
Cara penyembuhan penyakit
infeksisaluran pernapasan dengan madu adalahcukup dengan menghirup larutan
madu 10%(dicampur air panas) selama lima menit. Hasil penelitian
ilmiah telah menetapkan bahwa persentase keberhasilan
pengobatan dengan cara ini adalah 90%. Hal ini karena madu
mengandung zat yang mudah menguap dan sangat bermanfaat untuk
pengobatan.Demikian juga dengan persentase keberhasilan untuk menyembuhkan
penyakitinfluenza.
c. Menyernbuhksn Penyakit Paru-paru
(TBC)
Kita mungkin telah membaca
sejarah ilmu kedokteran bahwa dahulu, Ibnu Sina telah menggunakan
madu untuk pengobatanpertolongan pertama dalam mengobatipenyakit paru-paru
(TBC). Begitu pun parailmuwan barat, di antaranya adalah dokter-dokter yang mengajar
di Universitas Kuyaif di Ukraina. Pada tahun80-an mereka
meyakini bahwa madu adalah obat mujarab untukmenyembuhkan penyakit
paru-paru (TBC), radang tenggorokan, serta radang jaringan paru-paru.
Pengobatan dengan menggunakan madu sungguh telah menampakkan hasil
yang sangat menakjubkan, khususnya untuk menyembuhkan penyakit
paru-paru (TBC) pada pertolongan pertama. Bagaimana madu itu bisa
menyembuhkan penyakit? Di sisi lain, para ilmuwan belum berhasil mengetahui
kandungan zat dalam madu yang bisa membunuh mikroba TBC.
d. Madu Bermanfaat untuk
Otot Jantung
Madu bermanfaat bagi otot jantung
dalam hal keterbatasannya saat bekerja. Untukjantung lemah, madu yang kaya
akan zat gula, garam mineral, enzim, dan vitamin mampumembuat otot jantung
menjadi kuat. Jadi, tidaklah salah jika madu diibaratkan sebuahapotek yang
lengkap dengan obat-obatan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
e. Menyembuhkan Gangguan
Urat Syaraf
Penyakit susah tidur, pusing, dan
ketegangan urat syaraf dapat diatasi denganmengonsumsi madu. Oleh karena
itu, banyak orang yang merasakan kesehatannya kembali pulih setelah
meminum madu.
f.
Menyernbuhkan Penyakit Lambung
Madu merupakan zat yang
mampu melakukan reaksi alkali. Reaksi ini bisa menetralisasi asam
dengan cara membentuk garam. Dengan demikian, madu merupakan obat
utama yang mampu menetralkan asam lambung dan penyakit yang
ditimbulkannya, seperti infeksi lambung dan usus dua belas jari.
Waktu yang paling tepat untuk mengonsumsi madu adalah saat
lambung kosong dari makanan. Berdasarkan penelitian ilmiah, madu
menyebabkan berkurangnya zat asam dan hilangnya nanah infeksi
setelah pengobatan dengan cara diminum dalam beberapa minggu sejak
masa pengobatan.
g. Menyembuhkan Pengakit Hati
Hati merupakan salah satu organ
tubuh yang paling penting. Hal ini karena seluruh proses metabolisme
dan reaksi metabolis terjadi di dalamnya. Tidak diketahui secara
pasti zat penyembuh hati pada madu. Akan tetapi, madu
meminimalkan tingkat keracunan bagian dalam tubuh yang dihasilkan
hati. Yang pasti, di dalam madu terdapat bahan-bahan obat sebagian
penyakit hati, seperti hati yang berminyak. Madu juga membantu
perbaikan kondisi fungsi hati saat menghadapi virus radang hati.
h. Menyembuhkan Penyakit
Diare Ktritis dan Disentri
Pada uraian sebelumnya, kita
sudah membahas tentang adanya zat-zat pembunuhmikroba pada madu.
Kita juga telah menyebutkan hadits Rasulullah saw. Yang mulia yang
menunjukkan hal itu. Jadi, jelas bahwa madu adalah obat terbaik untuk
penyakit-penyakit ini dan penyakit lainnya, seperti penyakit usus dan usus
besar.
i. Menyembuhkan Penyakit Diabetes
Meskipun mengandung banyak zat
gula,madu berkhasiat mengobati gejala penyakit gula dan komplikasinya.
Sesungguhnya, mengonsumsi zat-zat
kimia selain gula berguna untuk membersihkan makanan dan minuman bagi
para pasien diabetes, seperti zat sokrol yang rasanya enak. Akan
tetapi, zat tersebut memiliki efek samping bagi tubuh. Oleh sebab itu,
banyak para ilmuwan berusaha meneliti zat lain selain sokrol dan gula
putih (gula tebu).
Banyak para ilmuwan menyebutkan
bahwa para pasien diabetes jika mengonsumsi madu akan mengalami
perubahan di dalam hati menjadi gula hewan/gula otot (glikogen).
Setelah itu, biasanya tubuh akan mendapatkan manfaat secara alami.
Terdapat perbedaan besar antara gula hewan/gula otot dengan gula
anggur (glukosa). Disebutkan bahwa gula buah (sukrosa) membentuk
sebagian besar madu (45%).
Pada tahun 1953, para ilmuwan
Jerman: Karneim dan kawan-kawannya menyatakanbahwa 50% gula buah
(sukrosa) di dalam tubuh akan berubah menjadi zat glikogen yang
bermanfaat bagi pasien diabetes. Kenyataan ini sampai kepada para
ilmuwan Eropa, seperti Hatsnison, Amoes, dan Toebys. Mereka
menyebutkan bahwa madu obat adalah bahan pembersih makanan
dan minuman terbaik. Pemberian madu kepada pasien diabetes sebanyak
20 gram saat berbuka puasa, 20 gram setelah waktu zhuhur, tanpa
perubahan apa pun pada pengobatan harian mereka, tidak akan
meningkatkan kadar gula darah. Madu yang digunakan harus alami, bukan
sebaliknya.
Madu terbaik bagi penderita diabetes adalah
madu musim panas karena lebah pada saat itu mengonsumsi manisan bunga
tanpa gula putih. Adapun lebah musim dingin,mengonsumsi gula putih karena
minimnya bunga pada musim dingin. Dua tokoh ilmuwan,Strews dan Ruzenfeld,
menyatakan bahwa gula yang berbeda akan menghasilkan hasil yang
beragam. Mengonsumsi gula buah yang sesuai dengan tubuh pasien, lebih
baikdibandingkan gula anggur (glukosa) dan gula putih (gula tebu). Hal itu
disebutkan pada buku Traete Biologie de L’adeille di tahun 1968.
Pada tahun 1971, di Negara
Kakuta, wilayah Wisconsin, Amerika, tersebar kisah insinyur Amerika
penderita diabetes. Setiap pengobatannya selalu mengalami
kegagalan karena komplikasi penyakit. Para tetangga menasihatinya
untuk mengonsumsi madu sebagai zat pembersih makanan dan minumannya.
Dia disarankan untuk menghindari gula putih. Dia
menyerahkan urusannya kepada para dokter. Akan tetapi, mereka
menolaknya dan mengatakan bahwa madu akan menambah buruk
keadaannya. Meskipun dicegah, dia tetap mengonsumsi madu sebagai bagian
dari makanan dan minumannya. Dia mengatakan bahwa setelah mengonsumsi
madu sebagai bahan pembersih makanan dan minumannya
disertai penjagaan (controling), kadar gula di dalam darahnya menurun
drastis dan keadaannya juga semakin membaik.
Ketika hal itu dipublikasikan, dua
orang berkebangsaan Amerika (suami istri) yangmenderita diabetes beralih
mengonsumsi banyak madu dan buah. Pada akhirnya, sepasang suami-istri
tersebut sembuh dari penyakit diabetes. Dengan demikian, jelaslahbahwa
mengonsumsi madu dan banyak buah sangat bermanfaat bagi penderita
diabetes.
Dengan judul
Rihlatun Ilallahi wa Rasulihi (Rihlah menuju Allah Swt.
Dan Rasul-Nya) pada majalah Hadharatul Islam (Peradaban Islam), jilid
lima, edisi tiga, Dr. Musthafa Siba’i menyebutkan pengalaman pribadinya
ketika sembuh dari penyakit diabetes dengan menggunakan madu.
Tidak hanya itu, dia menjaga makanan dengan memakan buah segar.
Nyatalah sudah kebenaran hadits Rasulullah saw. yang mulia
berikut ini.
“Hendaklah kalian menggunakan
dua penyembuh ini, AI Qur’an dan madu.”
Berikut ini firman Allah Swt.
‘… di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia….’ (QS An Nahl, 16: 69)
Beliau mengatakan bahwa setelah
lima bulan sejak mulai menggunakan aturan ini dalam pengobatan, kadar
gula pada saluran kantong kemih menghilang dengan sempurna. Kadar
gula darahnya berkurang drastis hingga mendekati batas alami.
Tokoh pertama yang menyatakan
manfaat madu adalah Defedoerf dari Rusia pada tahun1915 M. Dia
menyebutkan bahwa gula madu lebih utama dibandingkan dengan gulalainnya
sebagai makanan para penderita diabetes. Gula madu mencegah zat asam
padadarah. Para ilmuwan Rusia menemukan zat pada madu yang melakukan
aktivitas insulindan bekerja menyembuhkan kadar gula.
Seorang ilmuwan Universitas
Otawa, Kanada, menetapkan bahwa zat ini merupakan salah satu zat
alkohol yang terdapat di dalam madu. Akan tetapi, mereka
tidak mengenalnya lebih jauh. Di dalam madu, tersusun zat yang
memotivasi aktivitas sel penghasil insulin. Insulin sendiri,
secara alami dihasilkan di pankreas.
j. Mernperbaiki Aktivitas
Penyakit Ginjal
Madu mengandung gula fruktosa,
minyakuap, dan zat-zat organik yang banyak.Semuanya bekerja menyembuhkan
ginjaldari sebagian gangguan aktivitas yang dihadapinya. Zat-zal ini sama
sekali belumditemukan di dalam madu. Akan tetapi,pengamatan medis menetapkan
adanya perubahan yang dirasakan saat berkurangnya aktivitas secara
total dan keadaan membaik yang luar biasa saat radang mikroba
terhadap kantong kemih dan saluran kantong kemih’
k. Mengandung Zat Antikanker
Para ilmuwan mengamati
bahwa Penyakit kanker jarang terjadi pada peternak lebah. Mereka
belum menemukan zat-zatpenyebab hal itu sehingga berkembanglah teori-teori
yang menafsirkannya berikut ini.
- Teori pertama mengatakan bahwa racun lebah merupakan penyebab resistensi (penghambatan) penyakit kanker bagi para peternak lebah. Hal ini didasaripada seringnya peternak disengat lebah.
- Teori kedua mengatakan bahwa sesungguhnya para peternak lebah mengonsumsimadu yang mengandung kadar royal jelly yang tinggi.
- Teori lainnya mengatakan bahwa penyebabnya adalah konsumsi madu yang kaya akan serbuk sari. Pendapat ini dikuatkan dengan hasil penemuan zat-zal kimia yang dihasilkan oleh lebah di atas biji-bijian serbuk sari. Madu mencegah berpencarnya sel-sel onkogen (calon kanker) di dalam tubuh si peternak. Akan tetapi, semua teori ini belum dipastikan kebenarannya.
l. Mengandung Obat
Gangguan Kehamilan
Pada awal masa kehamilan, ibu
hamil menghadapi rasa mual, muntah, dan berbagaigangguan pada darah. Para
dokter belum menemukan obat penyembuh keadaan ini. Penelitian
baru-baru ini menyebutkan bahwa ibu hamil jika mengonsumsi
madu, kondisi kesehatannya akan dapat membaik. Hal ini merupakan
keberanian para doktermenggunakan madu pada pengobatan. Hal itu dilakukan
melalui injeksi pada urat nadidengan konsentrasi 40%”. Banyak para
dokter menyarankan penggunaan madu ini sebagai makanan harian ibu
hamil.
m. Menyembuhkan Penyakit Kerapuhan
Pada madu terdapat zat antibiotik
pembunuh mikroba penyebab kerapuhan padamanusia. Di dalam darah, mikroba
ini biasa menyebabkan penyakit kekurangan kalsium.Oleh karena itu, madu
bertugas membunuh mikroba yang di dalamnya terdapat zat-zatpenurun kadar
kalsium. Jelaslah bahwa madu sesungguhnya merupakan zat penguattubuh yang
paling utama bagi manusia serta zat perlindungan utama dari kerapuhan.
n. Mengandung
Zat yang Memperlambat Penuaan
Zatyang ada di dalam madu di
antaranya memiliki khasiat dalam meminimalkan tingkat racun internal
di dalam tubuh. Hal ini berpengaruh pada proses penuaan. Royal jelly
sudah terbukti mampu memperlambat penuaan pada ratu lebah. Begitu juga
pada manusia walaupun penelitian ke arah itu belum dilakukan.
o. Menyembuhkan Penyakit
Mata dan Kulit
Dahulu, para dokter
menggunakan madu untuk mengobati trachoma (penyakit mata) bernanah.
Seiring dengan perjalanan waktu, madu tidak kehilangan
fungsinya untuk mengobati penyakit mata. Para dokter mata di Aodesa
dan Ukrania merupakan para tokoh motivator yang paling terkenal untuk
mengobati penyakit mata dengan madu. Mereka menetapkan bahwa
madu memiliki pengaruh medis yang baik untuk setiap penyakit radang
kornea. Di sini, madubekerja sebagai tetesan pada mata. Penetesan mata
dengan madu menyebabkan cepatnya penyembuhan pada banyak keadaan.
Hal ini membuka pintu bagi para dokter untuk meneliti madu sebagai
obat penting untuk seluruh penyakit mata.
Madu juga berpengaruh baik
terhadap radang kulit. Kita telah membicarakan hal itu sebelumnya.
Madu merupakan obat yang banyak menyembuhkan penyakit, sebagaimanayang
ditemukan oleh para ilmuwan, sesuai dengan firman Allah Swt.
Tentang madu berikut ini.
*… di dalamnya terdapat obat
yang menyembuhkan bagi manusia….” (QS An Nahl, 16: 69)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar