2013/06/04

PERAWATAN BIBIT DAN CALON INDUK

PERAWATAN BIBIT DAN CALON INDUK

PERAWATAN BIBIT DAN CALON INDUK
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari tidak boleh  diganggu, setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
SISTEM PEMULIABIAKAN
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Sekarang sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
REPRODUKSI DAN PERKAWINAN
Tiap koloni terdapat lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan. Perkawinan terjadi di udara, setelah kawin pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) ratu lebah. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
PROSES PENETASAN
Setelah kawin ratu mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel kosong dalam sisiran. Tiap sel diisi sebutir telur. Tabung sel yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh ditutup lapisan tipis yang dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
  • Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
  • Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
  • Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.

Lebah memiliki 4 tingkatan kehidupan yaitu:
  • Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
  • Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
  • Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, istirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna dan menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

 PEMELIHARAAN
Lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
Pemberian pakan dilakukan dengan menggembala lebah ke tempat yang banyak bunga yang disesuaikan dengan musim bunga. Dalam penggembalaan perlu diperhatikan :
  • Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
  • Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
  • Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
  • Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.

Tujuan utama penggembalaan adalah menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun drastis. Pemberian pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.

Tidak ada komentar: